Dasiti PMI asal Tangamus, Lampung mengidap Kanker Ovarium. Kondisi cukup berbahaya karena ketelatan penanganan.
✅PERJALANAN HIDUP SEBAGAI PERANTAUAN DASITI DI TAIWAN
Nasib kurang baik selalu menghampiri Dasiti sejak awal tiba di Taiwan sejak 13 agustus 2015 silam, Dasiti bekerja resmi merawat lansia didua tempat, namun kedua lansia yang dirawat meninggal disaat pertengahan kontrak. Agensi termasuk baik karena pemindahan job semua berjalan sesuai prosedur tidak dikenakan biaya sama sekali saat itu.
November 2018 Dasiti dipindahkan lagi ke majikan ketiga bekerja menjaga seorang anak disabilitas. Pekerjaan bisa dikatakan cukup berat karena selain menjaga anak disabilitas, Dasiti diharuskan menjaga adik dari anak yang dirawat, memasak, cuci baju, dan beres-beres rumah.
Dasiti pernah berupaya mengajukan pindah job, cuti, bahkan putus kontrak pulang kepada agensi sejak awal tahun 2019 karena tidak kuat menjalani job ini.
Namun karena saat itu agensi tidak dapat menemukan pengantinya, Dasiti pun diminta bersabar tiada ujung,
Sampai akhirnya 21 april 2019 PMI kelahiran 1984 asal Tangamus, Lampung ini memilih jalan kabur.
Selama kabur 18 bulan, Dasiti hanya bekerja total sekitar 9 bulan, "Waktu itu job untuk kaburan lagi sepi, Ko" Imbuhnya
✅AWAL MULA MERASAKAN SAKIT LUAR BIASA PADA BAGIAN PERUT BAWAH
Dasiti mulai merasakan keanehan pada perut bagian kanan bawah awal Juli 2020 dan memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke klinik. Hasil check up klinik memvonis Dasiti diduga mengidap penyakit kanker ovarium ( Serviks Cancer ) dan menganjurkan Dasiti untuk segera ke rumah sakit besar, Karena penyakit ini cukup berbahaya dan mampu menghilangkan nyawa.
Binggung dengat hasil vonis tsb, Dasiiti pun mencari-cari informasi dari teman-teman terkait penjamin untuk proses operasinya.
Dasiti dikenalkan ke seorang pengantin asing kelahiran Indonesia area Chang Hua sebut saja Momon (Nama samaran, red). Ia disarankan untuk melakukan penyerahan diri terlebih dahulu sebelum kerumah sakit.
Penyerahan diri Dasiti tidak berjalan lancar, Dasiti ternyata digugat oleh majikannya terakhir karena meninggalkan anaknya disekolahan.
Dasiti sempat nginap di rumah destinasi San Xia selama 27 hari, namun ia dikasih kelonggaran tahanan luar oleh pihak Imigrasi karena saat didalam, Ia sering meminta obat penahan rasa sakit dan sidang juga diprediksi tidak cepat, bisa melebihi 60 hari.
Akhir Agutus 2020, Dasiti resmi berstatus tahanan luar. Ia dijamin oleh Momon. Saat itu Dasiti memang sering di bawa ke rumah sakit kecil dan diberi obat penahan rasa sakit, namun tidak dilakukan operasi sama sekali karena keterbatasan biaya. Momon pernah mengatakan kepada Dasiti jika ingin dioperasi Ia harus mampu menyiapkan dana terlebih sekitar 400.000 NTD.
Selama dirumah Momon hampir 3 bulan, Dasiti hanya bisa menahan sakit yang luar biasa diarea perutnya. Pengeluaran Dasiti pun terus membengkak saat disana. Total biaya Yang Dasiti bayar ke Momon saat itu hampir NTD 45.000 digunakan untuk biaya mes, biaya akomodasi ke rumah sakit, beli obat dan biaya lain yang tidak begitu jelas. Pembengkakan biaya ini membuat Dasiti sempat putus asa. Dirumah Momon Dasiti sering sekali disinggung "mangan-turu mangan-turu, numpang urip.".
Tidak ingin menjadi beban untuk orang lain, Dasiti pun berinisiatif meminta surat rumah dari orangtua untuk dijadikan jaminan kepada Momon. Dan berharap dapat dilakukan operasi terlebih dahulu.
Singkat cerita surat tanahpun sudah diserahkan kepada Momon sebagai jaminan. Namun operasi tidak dilakukan karena Nilai surat rumah tersebut hanya berkisar +/- NTD 100.000.
Selang beberapa hari saat setelah surat tanah diserahkan, Orangtua Momon menelpon dan menganjurkan Dasiti mencari Faisal Soh saja untuk penanganan lanjutan. Perasaan binggung bercampur takut dan sedih, Dasiti memilih keluar dari mes Momon Desember 8 kemarin. Berbekal info dari teman "Ko Faisal tinggal didaerah Taoyuan" Dasiti pun berangkat.
Sesampainya di Stasiun Taoyuan, Dasiti bertanya kebanyak orang sekitaran terkait tempat tinggal Faisal, Namun tidak ada yang mengetahui. Singkatnya Orang tua Dasiti mendapatkan informasi nomer telpon Faisal dari Facebook dan menelpon langsung meminta bantuan.
Dasiti dijemput Faisal malam itu juga sekitar pukul 23:00 dan langsung diarahkan ke Shelter KDEI Taoyuan. Pemindahan dokumen Dasiti dari Chang Hua ke Taoyuan memakan waktu 2hari. Selesai pemindahan dokumen, Dasiti langsung dilarikan ke salah satu rumah sakit area Taoyuan kemarin (11/12).
✅KONDISI TERKINI DASITI
Hasil pemeriksaan Dokter spesialis kandungan, Dasiti positif mengidap Kanker Ovarium stadium 3 peralihan ke stadium 4, Kanker berukuran 6.45x7.27 cm bersarang dirahim Dasiti.
Sedikit ketelatan penanganan lagi, Penyakit Dasiti ini dipastikan bisa bertambah parah dan kemungkinan mampu menyebabkan kematian.
Nanah cukup banyak juga sudah berinfeksi diarea dinding ovarium. Darah keluar dari Ovarium cukup sering dan deras.
Alhamdullilah, Dasiti kini tengah menunggu operasi lanjutan.
Biaya operasi Dasiti diperkirakan cukup besar +/- NTD 300.000.
Kedua orangtua Dasiti tidak memiliki biaya sebesar itu, Kini Dasiti hanya mengantongi uang sebesar NTD 19.000 kiriman dari kampung berikut surat rumah kedua orang tua nya yang berprofesi sebagai Tani. Orang tua Dasiti juga tengah mengupayakan peminjaman dari saudaranya demi menyelamatkan putrinya ini.
Selain fight melawan penyakitnya, Dasti juga tetap harus menjalani sidang di pengadilan tinggi New Taipei City 29 Desember 2020 nanti.
🆘 Dasiti sangat membutuhkan uluran tangan, sangat diharapkan kepada teman-teman yang memiliki rezeki lebih sekiranya dapat berbagi kepada
Dasiti : Kontak 0908249508 / WA +6285132249508
imigrasi indonesia 在 Ditjen Imigrasi - Facebook 的推薦與評價
Akun resmi Direktorat Jenderal Imigrasi Dikelola oleh Subbag Humas Ditjen ... is updated list of countries of VoA an e-VoA holders to arrive in Indonesia. ... <看更多>